Sebagai contoh larutan elektrolit adalah HCl. Larutan HCl di dalam air mengurai menjadi kation (H positif) dan anion (Cl negatif). Terjadinya hantaran listrik pada larutan HCl disebabkan ion H positif menangkap elektron pada katoda dengan membebaskan gas Hidrogen (H2). Sedangkan ion-ion Cl negatif melepaskan elektron pada anoda dengan menghasilkan gas klorin (Cl2). Dapat dilihat seperti gambar:
Sumber: sistabauten.com Gambar: Larutan HCl di dalam air terurai menjadi ion-ion |
Daya hantar listrik berhubungan dengan ion-ion dalam larutan. Aliran arus listrik berbentuk pergerakan partikel berupa partikel elektron maupun ion. Ketika dilewatkan ke dalam larutan elektrolit, arus listrik akan dihantarkan oleh ion-ion dalam larutan sehingga lampu dapat menyala. Semakin banyak ion-ion dalam larutan, daya hantar larutan semakin kuat. Itulah sebabnya nyala lampu larutan elektrolit kuat lebih terang daripada larutan elektrolit lemah.
Tahukah Anda, mengapa larutan non-elektrolit tidak dapat menghantarkan arus listrik? Ketika dilarutkan ke dalam air, larutan-larutan non-elektrolit seperti larutan gula dan alkohol tidak terurai menjadi ion-ionnya. Larutan non-elektrolit terurai menjadi molekul-molekulnya.